PENYEMBAH BERHALA

 WAHHABY ADALAH PENYEMBAH BERHALA


Wahhabi meskipun berdalih memurnikan tauhid, tetapi tidak meyakini makna tauhid, karena mereka meyakini Allah berupa jisim yang duduk di atas Arsy, mereka tidak menyembah Allah 


Pada hakikatnya mereka menyembah berhala yang mereka gambarkan dalam fikiran mereka berupa sesuatu yang tersusun dari beberapa bagian anggota tubuh yang bertempat di suatu tempat


Tidak Ada Beda Antara Mujassim dan Penyembah Berhala


Keduanya (mujassim dan penyembah berhala) sama-sama musyrik (yakni keduanya menyembah makhluk dan bukan menyembah Allah).


👳Imam Al Ghazali (W 505 H) di dalam kitabnya Iljam al - Awwam An Ilmil Kalam berkata sebagai berikut:


فإن خطر بباله أن الله جسم مركب من أعضائه فهو عابد صنم فإن كل جسم فهو مخلوق، وعبادة المخلوق كفر، وعبادة الصنم كانت كفرًا لأنه مخلوق، وكان مخلوقًا لأنه جسم فمن عبد جسمًا فهو كافر بإجماع الأمة السلف منهم والخلف. 


maka apabila terlintas di benak (baik imajinasi atau juga fantasi) seseorang bahwasanya Allah adalah jism yang tersusun dari beberapa anggota tubuh, 


maka sesungguhnya dia adalah penyembah berhala, karena segala jism adalah makhluq, adapun menyembah makhluq adalah kufur, 


dan menyembah berhala menjadikan seseorang kufur karena berhala adalah makhluq, Dan berhala disebut makhluk karena ia berupa jism, 


maka barangsiapa menyembah jism maka dia kafir menurut ijma' (kesepakatan) ummat Islam, baik salaf maupun kholaf. 


(Kitab iljamul 'awam 'an ilmil kalam hal 52 cet Darul minhaj)


👳Imam Muhammad Ibn Umar ar-Razi (w 606 H) berkata:

 "المجسم ما عبد الله قط، لانه يعبد ما تصوره في وهمه من الصورة. والله تعالى منزه عن ذلك".انتهى.


Maknanya :

"Mujassim (yaitu seseorang yang berkeyakinan atau berkata bahwa Allah adalah berupa benda atau seseorang yang berkeyakinan bahwa Allah berada di atas langit atau berada di atas 'Arsy) sama sekali tidaklah ia menyembah Allah"


"Karena sesungguhnya ia menyembah apa yang ia gambarkan dalam sangkaannya yang berupa gambaran, rupa atau bentuk. Adapun Allah ta'aalaa maha suci dari sangkaan (keyakinan bathil dan kufur) tersebut".


(Kitab al-Fiqh al-Akbar karangan Imam Abu Hanifah beserta Syarhnya oleh al-Mulla 'Ali al-Qari al-Hanafi (w. 1014 H).


Silahkan share ataupun copy paste

Semoga bermanfaat




Komentar