SELURUH MADZHAB 4 MENOLAK WAHABI
ULAMA SEPAKAT WAHABI SESAT
MESKI AWALNYA MENOLAK, TAPI AKHIRNYA MEREKAPUN BANGGA (DISEBUT WAHABI) 😅
•
Ketika menolak, biasanya mereka akan mengeluarkan pernyataan yang kurang lebihnya seperti berikut : "Wahabi itu pengikut Abdul Wahab Bin Rustum, yaitu kelompok khawarij dari Maroko, bukan sebagaimana yang kalian tuduhkan bahwa Wahabi adalah pengikut Muhammad Bin Abdul Wahab yang ada di Saudi".
__
.
Tapi ketika ada yang menyatakan bahwa kelompok Wahabi yang ada di Saudi adalah Ahlussunnah.! Maka merekapun gegap gempita menyambutnya.
.
Padahal tanpa mereka sadari jika reaksi tersebut justru menampakkan jika apa yang mereka nyatakan sebelumnya hanyalah dongeng belaka.
.
Dan pernyataan bahwa wahabi adalah pengikut Abdul Wahab Bin Rustum akan semakin jelas bohongnya dangan adanya fatwa di bawah ini.
.
SYAIKH BIN BAZ Rahimahullah mengatakan :
.
الوهابية هم أتباع الشيخ الإمام محمد بن عبدالوهاب بن سليمان بن علي التميمي الحنبلي المتوفى سنة ست ومائتين وألف من الهجرة، كانت وفاته رحمه الله سنة ست ومائتين وألف من الهجرة في الدرعية وقبره معروف هناك.
.
Al-Wahabiyah adalah para pengikut Syaikhul Imam Muhammad Bin Abdul Wahab Bin Sulaiman Bin 'Ali At-Tamimi Al-Hanbali yang meninggal pada tahun 1206 Hijriyah, dulu meninggalnya di tahun 1206 Hijriyah di wilayah Ad-Dar'iyyah dan kuburanya diketahui berada disana juga.
.
Silahkan cek di web resmi beliau dibawah ini :
.
https://binbaz.org.sa/fatwas/10949/%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%B9%D8%B1%D9%8A%D9%81-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D9%88%D9%87%D8%A7%D8%A8%D9%8A%D8%A9
__
.
Dan yang anehnya lagi, video pada gambar yang kami SS dibawah mereka sebarkan dengan membawa-bawa nama NU. Padahal pendiri NU sendiri berpendapat bahwa Wahabi ini adalah kelompok Ahli Bid'ah dan Pengikut Hawa Nafsu.'
.
SYAIKH HASYIM ASY'ARI Rahimahullah mengatakan :
.
و منهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا و يأخذون من بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدي و أحمد بن تيمية و تلميذه ابن القيم و ابن عبد الهادى فحرموا ما أجمع المسلمون على ندبه و هو السفر لزيارة قبر رسول الله صلى الله عليه و سلم، و خالفو هم فيما ذكر و غيره، قال ابن تيميه فى فتاويه : واذا سفر لاعتقاده أنها أي زيارة قبر النبي صلى الله عليه و سلم طاعة كان ذلك محرما باجماع المسلمين فصار التحريم من الأمر المقطوع به.
.
قال العلامة الشيخ محمد بخيت الحنفي المطيعي فى رسالته المسماة تطهير الفؤاد من دنس الاعتقاد : و هذا الفريق قد ابتلي المسلمون بكثير منهم سلفا و خلفا فكانوا وصمة و ثلمة فى المسلمين و عضوا فاسدا يجب قطعه حتى لا يعدى الباقى هو كالمجذوم يجب الفرار منه فانهم فريق يلعبون بدينهم, يذمون العلماء سلفا و خلفا، و يقولون : انهم غير معصومين فلا ينبغى تقليدهم، لا فرق فى ذلك بين الأحياء و الأموات. و يطعنون عليهم و يلقون الشبهات و يذرونها فى عيون بصائر الضعفاء لتعمى أبصارهم عن عيوب هؤلاء، يقصدون بذلك القاء العداوة و البغضاء بحلولهم الجو و يسعون فى الأرض فسادا، يقولون على الله الكذب و هم يعلمون، يزعمون أنهم قائمون بالأمر بالمعروف و النهي عن المنكر، حاضون الناس على اتباع الشرع و اجتناب البدع، و الله يشهد انهم لكاذبون. قلت : و لعل وجهه أنهم من أهل البدع و الأهواء.
.
Dan diantara mereka ada golongan yang mengikuti pendapat Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha serta mengambil pemikiran bid'ah dari Muhammad Bin Abdul Wahab An-Najdi dan Ahmad Bin Taimiyah beserta kedua muridnya yakni Ibnul Qayyim dan juga Ibnu Abdil Hadi yang mana mereka telah haramkan apa yang telah disepakati oleh mayoritas kaum muslimin seperti bersafar untuk ziarah ke makam RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, mereka juga mengingkari apa yang telah disebutkan dan juga selainnya. Ibnu Taimiyah dalam kitab Fatawanya berkata : Jika orang bersafar dengan keyakinan bahwa ziarah ke makam NABI Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah sebuah ketaatan, maka hal tersebut diharamkan oleh mayoritas kaum muslimin dan ziarahnya adalah perbuatan yang haram secara pasti.
.
Menurut Al-Allamah Syeikh Muhammad Bahit Al-Hanafi Al-Muthi'i dalam risalahnya yang berjudul "Tath-hirul Fu'adi Min Danasil I'tiqod" : Bahwa kelompok ini merupakan ujian besar bagi umat Islam baik pengikut salaf maupun khalaf, mereka adalah aib dan pemecah belah kaum muslimin, mereka bagai organ rusak yang harus dipotong hingga tidak menular ke organ lainnya, mereka ibarat penyakit kusta yang harus dihindari dan mereka adalah golongan yang menjadikan agama sebagai permainan, mereka mencaci maki ulama salaf dan khalaf dengan perkataan bahwa mereka semuanya tidak ma'shum maka tidak layak untuk mengikutinya dan tidak ada bedanya yang hidup dan yang mati, dan golongan ini mendiskreditkan ulama dan menciptakan perkara-perkara syubhat yang kemudian mereka sebarkan secara luas ke masyarakat agar orang awam tidak mengerti terhadap kekuarangan yang ada pada golongan mereka tersebut, tujuanya adalah menebar permusuhan dan kebencian dimana mereka berkeliling di atas muka bumi untuk menciptakan kerusakan, mereka gemar berdusta atas nama ALLAH, padahal mereka tahu tentang hal yang sebenarnya dan mereka berdalih sedang melakukan "Amar Ma'ruf Nahyi Munkar" dan mengajak manusia untuk mengikuti cara beragama yang mereka jalankan dengan alasan menjauhkan bid'ah (menurut mereka), padahal ALLAH tahu bahwa mereka adalah para pendusta. Aku (Hasyim Asy'ari) katakan : Kemungkinan besar bahwa merekalah Ahlul Bid'ah Wal Ahwa'.
.
[Risalah Ahlussunnah Wal Jama'ah : Halaman 9-10].
__
.
Adapun kritik kami untuk Prof. Dr. H. Ahmad Zahro.
.
Terkait Syi'ah sangat membenci Wahabi kamipun juga tau tentang hal itu, demikian juga sebaliknya, kebencian Wahabi terhadap Syi'ah kadang membuat mereka membabi buta dengan menuduh siapapun yang berani mengkritiknya, maka dia adalah Syi'ah.
.
Oleh karnanya, ungkapan bahwa "Wahabi Itu Sesat" hanyalah pandapangan dari kalangan Syi'ah, maka ini kurang tepat. Karna tidak sedikit ulama (Non Syi'ah) yang mempunyai pendapat demikian.
.
Dari ulama yang bermadzhab hanafi.
.
IMAM IBNU ABIDIN Rahimahullah mengatakan :
.
فيكفي فيهم اعتقادهم كفر من خرجوا عليه، كما وقع في زماننا في أتباع عبد الوهاب الذين خرجوا من نجد وتغلّبوا على الحرمين، وكانوا ينتحلون مذهب الحنابلة، لكنهم اعتقدوا أنهم هم المسلمون وأن من خالف اعتقادهم مشركون، واستباحوا بذلك قتل أهل السنّة قتل علمائهم حتى كسر الله شوكتهم وخرب بلادهم وظفر بهم عساكرالمسلمين عام ثلاث وثلاثين ومائتين وألف.
.
Maka cukuplah nama (Khawarij) itu bagi mereka yang berkeyakinan atas kafirnya seseorang diluar golongannya sebagaimana yang telah terjadi di masa kami yaitu para pengikut Abdul Wahhab yang berasal dari Najd yang ingin menguasai dua tanah suci, mereka mengaku bermadzhab hanbali, tapi mereka berkeyakinan bahwa mereka saja yang muslim dan siapapun yang berbeda dengan keyakinan mereka adalah musyrik, maka atas dasar itulah mereka membunuh Ahlussunnah dan para ulama dari mereka hingga ALLAH memecah kekuatan mereka dan merusak negeri mereka yang pada akhirnya dikuasai oleh tentara kaum muslimin pada tahun 1233 H.
.
[Raddul Mukhtar 'Ala Ad-Durrul Mukhtar Syarah Tanwirul Abshar : Jilid 6, Halaman 413]
__
.
Berikut ulama yang bermadzhab maliki.
.
IMAM AS-SHAWI Rahimahullah mengatakan :
.
هذه الآية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب والسنة، ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم، كما هو مشاهد الآن في نظائرهم، وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية، يحسبون أنهم على شىء ألا انهم هم الكاذبون، استحوذ عليهم الشيطان فأنساهم ذكر الله، أولئك حزب الشيطان ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون، نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
.
Ayat (QS. Al-Fatir : 6) ini turun terkait kaum Khawarij dimana mereka telah merubah penafsiran Al-Qur'an dan Sunnah, dan dengan itu mereka halalkan darah kaum muslimin serta harta benda mereka seperti yang kita saksikan saat ini pada golongan mereka, mereka adalah kelompok di negeri Hijaz yang disebut dengan Wahhabiyah, mereka merasa di atas sesuatu (kebenaran) padahal mereka adalah para pendusta, setan telah memperdaya mereka sehingga lalai mengenal ALLAH, mereka adalah golongan setan dan ketahuilah bahwa sungguh golongan setan itu pasti akan merugi, kami memohon kepada ALLAH yang Maha Pemurah agar menghancurkan pondasi mereka.
.
[Hasyiyah As-Shawi 'Ala Tafsir Jalalain : Jilid 5, Halaman 78]
__
.
Dari ulama yang bermadzhab Syafi'i
.
IMAM AHMAD BIN ZAINI DAHLAN Rahimahullah mengatakan :
.
وكان السيد عبد الرحمن الأهدل مفتي زبيد يقول : لا حاجة إلى التأليف في الرد على الوهابية بل يكفي في الرد عليهم قوله صلى الله عليه وسلم : "سيماهم التحليق" فإنه لم يفعله أحد من المبتدعة غيرهم
.
Beliau Sayyid Abdurrahman Al-Ahdl seorang Mufti Zabid telah menyatakan : Tak perlu menulis bantahan terhadap kelompok Wahabiyah dikarnakan sabda NABI Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah cukup untuk membongkar kedok mereka, yaitu : "Ciri-ciri mereka (Khawarij) adalah mencukur rambut (Gundul)", karna hal tersebut tak pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Ahli Bid'ah.
.
[Fitnatul Wahhabiyah : Halaman 54]
__
.
Dan juga ulama yang bermadzhab Hanbali
.
IMAM MUHAMMAD BIN ABDULLAH BIN HUMAID AN-NAJDI Rahimahullah mengatakan :
.
عبد الوهاب بن سليمان التميمي النجدي وهو والد محمد صاحب الدعوة التي انتشر شررها في الافاق، لكن بينهما تباين مع أن محمدا لم يتظاهر بالدعوة إلا بعد موت والده، وأخبرني بعض من لقيته عن بعض أهل العلم عمن عاصر الشيخ عبد الوهاب هذا أنه كان غضبان على ولده محمد لكونه لم يرض أن يشتغل بالفقه كأسلافه وأهل جهته ويتفرس فيه أن يحدث منه أمر، فكان يقول للناس : يا ما ترون من محمد من الشر، فقدر الله أن صار ما صار.
.
Abdul Wahab Bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi dan dialah ayah dari Muhammad sang pembawa dakwah yang kejahatanya telah menyebar diseluruh penjuru, akan tetapi ada perbedaan diantara keduanya, oleh karnanya Muhammad tidak berani terang-terangan berdakwah kecuali pasca meninggalnya sang ayah, dan beberapa orang yang aku temui telah mengabarkan dari beberapa para ulama yang hidup semasa dengan Syaikh Abdul Wahab ini bahwa beliau pernah murka terhadap putranya Muhammad dikarnakan dia enggan mempelajari ilmu fiqih sebagaimana pendahulunya dan orang-orang disekitarnya sampai beliau berfirasat adanya sesuatu (tidak baik) yang disebabkanya kelak, maka beliau pun sering berkata ke orang-orang : Wahai sekalian, jika kau lihat dalam diri Muhammad adanya kejahatan, maka ALLAH lah yang menetapkan apa yang terjadi".
.
[As-Suhubul Wabilah 'Ala Dhara'ih Al-Hanabilah : Halaman 275]
__
.
Bahkan ketika Imam Ibnu Hajar dan Imam Nawawi dalam pembahasan sifat-sifat ALLAH dikatakan bahwa keduanya bukan termasuk Ahlussunnah Wal Jama'ah, kami pun santai-santai saja, toh mereka juga masih doyan merujuk pada kitab-kitab keduanya. 😋
.
SYAIKH IBNU UTSAIMIN Rahimahullah mengatakan :
.
فيما يذهبان إليه في الأسماء والصفات ليسا من أهل السنة والجماعة.
.
Pendapat keduanya terkait Asma' Was Shifat bukanlah termasuk Ahlussunnah Wal Jama'ah
.
[Liqo'ul Babil Maftuh : 8/29]
__
.
Bisa juga cek langsung pada link dibawah ini :
.
https://youtu.be/MxsfXlxa6-4
__
•
Wassalamualaikum 🙏
--------------
SELURUH MADZHAB 4 MENOLAK WAHABI
MADZHAB HANAFIYAH
Al-Imam Muhammad Amin Afandi (Ibn Abidin), kitabnya Hasyiyah Radd al-Muhtar tentang Wahhabi :
مَطْلَبٌ فِي أَتْبَاعِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الْخَوَارِجِ فِيْ زَمَانِنَا :كَمَا وَقَعَ فِيْ زَمَانِنَافِيْ أَتْبَاعِ ابْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ نَجْدٍ وَتَغَلَّبُوْا عَلَى الْحَرَمَيْنِ وَكَانُوْايَنْتَحِلُوْنَ مَذْهَبَ الْحَنَابِلَةِ لَكِنَّهُمْ اِعْتَقَدُوْا أَنَّهُمْ هُمُ الْمُسْلِمُوْنَ وَأَنَّ مَنْ خَالَفَا اعْتِقَادَهُمْ مُشْرِكُوْنَ وَاسْتَبَاحُوْا بِذَلِكَ قَتْلَ أَهْلِ السُّنَّةِ وَقَتْلَ عُلَمَائِهِمْ حَتَى كَسَرَ اللهُشَوْكَتَهُمْ وَخَرَبَ بِلاَدَهُمْ وَظَفِرَ بِهِمْ عَسَاكِرُ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَ ثَلاَثٍ وَثَلاَثِيْنَ وَمِائَتَيْنِوَأَلْفٍ ـ.(ابن عابدين، حاشية رد المحتار، ٤/٢٦٢
“Keterangan tentang pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, kaum Khawarij pada masa kita. Sebagaimana terjadi pada masa kita, pengikut Ibn Abdil Wahhab keluar dari Najd berupaya keras menguasai dua tanah suci, mengikuti madzhab Hanabilah. Namun meyakini bahwa mereka saja kaum Muslimin, sedang yang berbeda adalah musyrik.
Menghalalkan membunuh Ahlussunnah dan para ulamanya akhirnya Allah menghancurkan
mereka, negerinya dikuasai oleh tentara kaum Muslimin pada tahun 1233 H.”(Ibn Abidin, Hasyiyah Radd al-Muhtar ‘ala al-Durr al-Mukhtar, juz 4, hal. 262).
MADZHAB MALIKI
Al-Imam Ahmad bin Muhammad al-Shawi al-Maliki, terkemuka abad 12 H semasa pendiri Wahhabi, berkata dalam Hasyiyah ‘ala Tafsir al-Jalalain :
هَذِهِ اْلآَيَةُ نَزَلَتْ فِي الْخَوَارِجِ الَّذِيْنَ يُحَرِّفُوْنَ تَأْوِيْلَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَيَسْتَحِلُّوْنَ بِذَلِكَ دِمَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَمْوَالَهُمْ كَمَا هُوَ مُشَاهَدٌ اْلآَنَ فِيْ نَظَائِرِهِمْ وَهُمْ فِرْقَةٌ بِأَرْضِ الْحِجَازِ يُقَالُ لَهُمُ الْوَهَّابِيَّةُ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلىَ شَيْءٍ أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ. (حاشية الصاوي على تفسير الجلالين، ٣
“Ayat ini turun mengenai orang-orang Khawarij, yaitu mereka yang mendistorsi penafsiran al-Qur’an dan Sunnah, menghalalkan darah dan harta benda kaum Muslimin sebagaimana terjadi dewasa ini pada golongan mereka, yaitu kelompok di negeri Hijaz yang disebut Wahhabiyah, mereka menyangka akan memperoleh sesuatu (manfaat), padahal merekalah orang-orang pendusta.”
(Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain, juz 3, hal. 307).
Rabi'ah Al-adawiyyahMADZHAB SYAFI'IYAH
Al-Imam al-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan al-Makki, guru pengarang I’anah al-Thalibin, sangat (mu’tabar) di Indonesia, :
وَكَانَ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحْمنِ الْأَهْدَلُ مُفْتِيْ زَبِيْدَ يَقُوْلُ: لاَ يُحْتَاجُ التَّأْلِيْفُ فِي الرَّدِّ عَلَى ابْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ، بَلْ يَكْفِي فِي الرَّدِّ عَلَيْهِ قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم سِيْمَاهُمُ التَّحْلِيْقُ، فَإِنَّهُ لَمْ يَفْعَلْهُ أَحَدٌ مِنَ الْمُبْتَدِعَةِ (السيد أحمد بن زيني دحلان، فتنة الوهابية ص/٥٤
Sayyid Abdurrahman al-Ahdal, mufti Zabid berkata: “Tidak perlu menulis bantahan terhadap Ibn Abdil Wahhab. Karena sabda Nabi cukup sebagai bantahan terhadapnya, yaitu “Tanda-tanda mereka (Khawarij) mencukur rambut (maksudnya yang masuk Wahhabi, harus mencukur gundul rambutnya)”. Hal yang belum pernah dilakukan seorang pun dari kalangan ahli bid’ah.”
MADZHAB HAMBALIYAH
Al-Imam Muhammad bin Abdullah bin Humaid al-Najdi kitab al-Suhub al-Wabilah ‘ala Dharaih al-Hanabilah menulis biografi Syaikh Abdul Wahhab, ayah pendiri Wahhabi :
عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ سُلَيْمَانَ التَّمِيْمِيُّ النَّجْدِيُّ وَهُوَ وَالِدُ صَاحِبِ الدَّعْوَةِ الَّتِيْ انْتَشَرَشَرَرُهَا فِي اْلأَفَاقِ لَكِنْ بَيْنَهُمَا تَبَايُنٌ مَعَ أَنَّ مُحَمَّدًا لَمْ يَتَظَاهَرْ بِالدَّعْوَةِ إِلاَّ بَعْدَمَوْتِ وَالِدِهِ وَأَخْبَرَنِيْ بَعْضُ مَنْ لَقِيْتُهُ عَنْ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ عَمَّنْ عَاصَرَ الشَّيْخَ عَبْدَالْوَهَّابِ هَذَا أَنَّهُ كَانَ غَاضِبًا عَلىَ وَلَدِهِ مُحَمَّدٍ لِكَوْنِهِ لَمْ يَرْضَ أَنْ يَشْتَغِلَ بِالْفِقْهِكَأَسْلاَفِهِ وَأَهْلِ جِهَتِهِ وَيَتَفَرَّسُ فِيْه أَنَّهُ يَحْدُثُ مِنْهُ أَمْرٌ .فَكَانَ يَقُوْلُ لِلنَّاسِ: يَا مَا تَرَوْنَ مِنْ مُحَمَّدٍ مِنَ الشَّرِّ فَقَدَّرَ اللهُ أَنْ صَارَ مَاصَارَ وَكَذَلِكَ ابْنُهُ سُلَيْمَانُ أَخُوْ مُحَمَّدٍ كَانَ مُنَافِيًا لَهُ فِيْ دَعْوَتِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ رَدًّا جَيِّداًبِاْلآَياَتِ وَاْلآَثاَرِ وَسَمَّى الشَّيْخُ سُلَيْمَانُ رَدَّهُ عَلَيْهِ ( فَصْلُ الْخِطَابِ فِي الرَّدِّ عَلىَمُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ ) وَسَلَّمَهُ اللهُ مِنْ شَرِّهِ وَمَكْرِهِ مَعَ تِلْكَ الصَّوْلَةِ الْهَائِلَةِ الَّتِيْأَرْعَبَتِ اْلأَبَاعِدَ فَإِنَّهُ كَانَ إِذَا بَايَنَهُ أَحَدٌ وَرَدَّ عَلَيْهِ وَلَمْ يَقْدِرْ عَلَى قَتْلِهِ مُجَاهَرَةًيُرْسِلُ إِلَيْهِ مَنْ يَغْتَالُهُ فِيْ فِرَاشِهِ أَوْ فِي السُّوْقِ لَيْلاً لِقَوْلِهِ بِتَكْفِيْرِ مَنْ خَالَفَهُوَاسْتِحْلاَلِ قَتْلِهِ. (ابن حميد النجدي، السحب الوابلة على ضرائح الحنابلة، ٢٧٥
“Abdul Wahhab bin Sulaiman al-Tamimi al-Najdi, ayah pembawa dakwah Wahhabiyah, percikan apinya tersebar di berbagai penjuru. Akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan. Muhammad (pendiri Wahhabi) tidak terang-terangan berdakwah kecuali setelah meninggalnya sang ayah.
'' Sebagian ulama yang aku jumpai menginformasikan padaku , dari orang yang semasa dengan Syaikh Abdul Wahhab ini, bahwa beliau sangat murka kepada anaknya, karena tidak belajar ilmu fiqih seperti pendahulunya.
Sang ayah selalu berfirasat buruk kepada anaknya dimasa yang akan datang,berkata kepada masyarakat, “Hati-hati, kalian akan menemukan keburukan dari Muhammad.” hingga benar-benar terjadi.
Demikian pula Syaikh Sulaiman (kakaknya), menentangnya berdasar ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Kitabnya berjudul Fashl al-Khithab fi al-Radd ‘ala Muhammad bin Abdul Wahhab.
Allah menyelamatkan Syaikh Sulaiman dari adiknya yang kejam mengerikan terhadap orang yang menolaknya.
Setiap yang menentang, dan membantahnya, dan tidak mampu membunuhnya terang-terangan, maka ia mengirim orang menculik dari tempat tidurnya atau di pasar pada malam hari karena dianggap kafir .”(Ibn Humaid al-Najdi, al-Suhub al-Wabilah ‘ala Dharaih al-Hanabilah, hal. 275).
Komentar
Posting Komentar